DETAILED NOTES ON REOG PONOROGO

Detailed Notes on reog ponorogo

Detailed Notes on reog ponorogo

Blog Article

Selain itu, karena menurut cerita ia menciptakan kesenian indah untuk memenuhi permintaan kekasihnya, maka tariannya juga terkadang menggambarkan seseorang yang kasmaran.

Sejarah dan asal-usul pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bra Kertabumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15.

Reog Ponorogo Reog is a standard dance that gets the principle identity from Ponorogo regency. By this traditional lifestyle, Ponorogo is additionally well known as Reog metropolis. this type of common art dance and theater is well-liked in Indonesian even globally.

Tarian ini menampilkan singo barong, sosok dengan topeng macan berhias bulu merak dengan ukuran sangat besar dan ditarikan dengan gerakan yang meliuk-liuk.

Eblek adalah nama lain dari properti kuda lumping yang biasa digunakan oleh pemeran jathilan dan digambarkan sebagai kuda putih dengan mata merah.

Bujang Ganong Bujang Ganong atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang energik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela here diri sehingga di setiap penampilannya senantiasa diperagakan oleh 2 orang pada umumnya yang selalu ditunggu-tunggu oleh penonton khususnya anak-anak.

Oleh karena itu, tidak perlu ditanyakan lagi apabila kesenian tari tradisional dari Jawa Timur ini sudah banyak dikenal.

Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi di mana seni Reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar.

Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. Mereka menganut garis keturunan parental dan hukum adat yang masih berlaku.

Udheng ini biasanya dipakai oleh penari jathilan dan jenis udheng yang sering dipakai yaitu tapak dara atau gadhung melati.

lots of Warok and Gemblak ended up massacred by Islamic groups over the anti-communist Indonesian killings of 1965-1966, their heads placed on pikes for general public display. currently the Warok-Gemblakan practice is discouraged by neighborhood spiritual authorities and getting shunned by public moral opposition.

Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabhumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.[four][six]

Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik. Warok iku wong kang wus purna saka sakabehing laku, lan wus menep ing rasa (Warok adalah orang yang sudah sempurna dalam laku hidupnya, dan sampai pada pengendapan batin).[ten][11]

Dadak merak, made from bamboos and rattan as position of copyright feathers resembled a copyright spreading the feathers and Chunk chaplet. Krakap made of black velvet cloth embroidered with beads, as an accessories and a spot to write down Reog team identification.

Report this page